Napak Tilas Perjuangan Nommensen : Menghormati Warisan Sang Misionaris, Merajut Kebersamaan dalam Dies Natalis ke-71 UHN dan HUT HKBP ke-164

Universitas HKBP Nommensen (UHN Medan) melaksanakan kegiatan Ziarah ke Makam misionaris Dr. Ingwer Ludwig Nommensen (IL. Nommensen) sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-71 UHN sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) ke-164, pada hari Rabu (1/10/2025) di Kompleks Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) I.L Nommensen Sigumpar, Kecamatan Sigumpar, Kabupaten Toba.

Kegiatan ini diikuti oleh segenap jajaran Pengurus dan Pengawas Yayasan Universitas HKBP Nommensen, jajaran pimpinan Universitas Universitas HKBP Nommensen Medan, Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar, SMA Kampus Pematangsaintar, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta perwakilan gereja dan masyarakat.

Ziarah ini menjadi momen penting untuk mengenang dan menghormati jasa besar IL. Nommensen, seorang misionaris asal Jerman yang dikenal sebagai “Rasul Batak”. Melalui karya pelayanan dan pengabdiannya, IL. Nommensen bukan hanya membawa kabar Injil, tetapi juga berkontribusi dalam bidang pendidikan, budaya dan pembangunan masyarakat Batak. Sebagai informasi, Ingwer Ludwig Nommensen (1834–1918) adalah seorang misionaris asal Jerman yang diutus oleh Rheinische Missionsgesellschaft (RMG) ke Tanah Batak. Ia dikenal sebagai pelopor pekabaran Injil di tanah Batak dan dihormati sebagai pendiri HKBP.

Dalam suasana khidmat, rombongan mendengarkan penuturan Pdt. Antoni Manurung, S.Th, selaku Pendeta Ressort HKBP Sigumpar, mengenai perjalanan misionaris Jerman abad ke-19, Ingwer Ludwig Nommensen, yang pada awal kedatangannya ke Tanah Batak menghadapi kecurigaan, penolakan, bahkan ancaman pembunuhan karena dianggap asing dan berbeda, terutama karena Nommensen adalah orang kulit putih. Namun alih-alih membalas dengan kekerasan, ia tetap bertahan dengan kasih dan ketulusan pelayanan, sehingga perlahan menumbuhkan simpati di tengah masyarakat lokal yang semula menutup diri.

Lanjutnya, salah satu kisah paling Mengharukan dari perjuangan Nommensen yang disebut juga sebagai sang “Rasul batak” adalah peristiwa nyaris diracun, ketika seekor anjing milik Nommensen bernama Tuan Sippakur, secara tidak sengaja menyelamatkan nyawanya dengan lebih dulu menjilat air beracun dan mati, sebuah peristiwa yang dipandang sebagai perlindungan ilahi sekaligus titik balik penerimaan masyarakat terhadap dirinya. Dari momen inilah pelayanan Nommensen berbuah, membawa banyak orang Batak menerima iman Kristen dan melahirkan cikal bakal Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) yang terus bertumbuh hingga kini.

Acara dilanjutkan dengan melakukan doa bersama dan tabur bunga di makam Nommensen sebagai tanda penghormatan dan rasa syukur atas warisan iman, ilmu dan keteladanan yang ditinggalkan.

Rektor Universitas HKBP Nommensen Medan, Dr. Richard AM Napitupulu, ST., MT dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ritual, tetapi juga pengingat bagi generasi muda UHN untuk terus menjaga semangat pelayanan, pendidikan, dan pengabdian yang diwariskan Nommensen.

Ketua Yayasan Universitas HKBP Nommensen, Dr. Effendi MS Simbolon yang diwakilkan oleh Sekretaris Yayasan Pdt. Dr. Enig S. Aritonang menambahkan, “Warisan nilai yang ditinggalkan Nommensen menjadi dasar berdirinya universitas ini. Melalui ziarah ini, kita diajak merenungkan kembali panggilan kita sebagai bagian dari keluarga besar UHN untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi gereja, bangsa dan masyarakat.”

Dengan terlaksananya kegiatan ziarah ini, UHN bersama HKBP menegaskan komitmen untuk melanjutkan perjuangan dan cita-cita luhur Nommensen, sembari memperkuat kebersamaan seluruh sivitas akademika, yayasan dan lembaga pendidikan di bawah naungan HKBP.